Konsep utama yang dibahas oleh kelompok ini adalah:
1. Persamaan dengan negara lain sebagai sebab akibat dari perubahan politik, ekonomi, sosial dan teknologi.
2. Tren yang berkelanjutan
3. Persamaan tren dan kaitannya dengan perilaku konsumen untuk produk dan jasa rekreasi di industri lain.
Perubahan teknologi juga mengubah industri lain, dengan cara mengubah waktu luang seperti televisi interaktif dan sistem multimedia yang mengarah pada munculnya teleshopping (TV shopping). Kecenderungan konsentrasi kepemilikan terlihat di sebagian besar industri melalui globalisasi. Banyak sektor, pemasok independen kecil sedang diperas oleh pertumbuhan para pemain besar ini dengan kekuatan besar mereka di pasar.
Mereka mengatakan bahwa mereka telah melihat ada kesamaan antara apa yang terjadi di dalam rekreasi dan pengembangan di industri-industri tertentu lainnya. Mereka telah melihat aspek pertama dari konteks pemasaran rekreasi yang lebih luas, meskipun singkat dan selektif. Sekarang saatnya bagi kita semua untuk melihat elemen kedua yaitu Globalisasi.
Globalisasi memiliki proses dalam berbagai hal, mulai dari hal permintaan, pasokan dan lingkungan bisnis. Globalisasi juga bisa menjadi sebagai peluang dan ancaman bagi organisasi khususnya Eropa.
Tiga aspek globalisasi yang saling terkait, yaitu:
1. perilaku konsumen - sisi permintaan
2. struktur industri - sisi penawaran
3. lingkungan bisnis - konteks untuk hubungan antara permintaan dan sisi penawaran.
Beberapa kekuatan yang harus di kenali dalam lingkungan bisnis yang sedang menjadi trending menuju peningkatan globalisasi baik dari segi makro dan lingkungan mikro yaitu:
✓ Perkembangan teknologi seperti Global Distribution Systems yang memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara global.
✓ Perubahan politik di sejumlah wilayah di dunia seperti Afrika Selatan, Afrika Selatan Timur Tengah, Eropa Timur, Amerika Utara dan Meksiko (dengan perjanjian perdagangan antara Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko).
✓Media juga menjadi lebih global dan pada gilirannya mengarah ke beberapa faktor sosial dan budaya dalam lingkungan bisnis. Demikian juga globalisasi media juga telah membantu menciptakan beberapa fenomena globalisasi sosial seperti budaya remaja internasional.
✓Pertumbuhan persaingan di masing-masing negara dan dampak domestik resesi ekonomi pada awal 1980-an telah menyebabkan perusahaan mencari di luar negeri untuk pertumbuhan masa depan mereka.
Globalisasi masa kini tidak hanya dapat terlihat dari sektor komersialnya saja. Pemerintah juga harus memberikan usahanya ke dalam produk. Jadi, kita bisa melihat bagaimana globalisasi dapat menuntun ke industry leisure eropa dengan berbagai cara, sebagai berikut:
✓Eropa telah kehilangan bagiannya dalam pasar pariwisata internasional, seperti keadaan sekarang, banyak pariwisata yang lebih menarik diluar eropa
✓Ekspansi makanan cepat saji yang berasal dari Amerika di Eropa, seperti Mc Donald, telah merubah industry pangan secara perlahan
✓Ketertarikan masyarakat terhadap penerbangan local eropa cenderung berkurang dan mereka lebih mempercayai penerbangan yang berasal dari amerika
Untuk local case study:
A. Embong ploso line dance
FINANCE
Cost Analysis
Investasi berupa sound system seharga satu juta keatas
Fix Cost : 250.000/pertemuan. Satu kali pertemuan setiap satu minggu Rp 1.000.000/bulan
Variable Cost tidak ada
Revenue sekitar Rp 1.000.000/bulan
ADMINISTRATION SYSTEM
Manual
Proses dilakukan dengan media pembukuan berupa pengisian form yang dilakukan secara manual. Tidak terdapat back system.
SALES AND MARKETING
Target Market : Wanita dan pria, semua umur. Terutama ibu-ibu rumah tangga yang punya waktu luang untuk berolahraga berupa line dance ini sendiri.
How they approach their customer : Mouth to mouth
Marketing and Sales Strategy : Mouth to mouth, lewat chat
HUMAN RESOURCE
Recruitment Method
- Harus lulus sekolah khusus dan memiliki sertifikat sebagai instruktur line dance yang diterbitkan oleh lembaga/sekolah dance (disini narasumber mengambil contoh dari Universal Line Dance Jakarta).
- Tidak ada wawancara/interview
- Pelatihan/training selama 6 bulan
- Ketentuan lain seperti harus bisa membuat step sape
Gaji
- Rp 250.000/pertemuan
Struktur Organisasi
- CEO/Owner: Ibu Wiwied
- Istruktur: Ibu Wiwied
Training/introduction
- Menguasai literarur internship
- Mampu menerjemahkan/menuangkan gerakan dalam sebuah step sape
Management Training/Personal development
- Dilatih dalam kurun waku 6 bulan, sebelumnya sudah memiliki sertifikat sehingga pelatihan hanya untuk mendalami saja.
B. KAZA BOWLING
FINANCE
Harga permainan bowling atau billiard di kaza yaitu :
Bowling : 27.500 (hari biasa), 33.000 (hari sabtu – minggu)
Billiard : 20.000 (jam 10.00 – 17.00) dan 23.000 (jam 18.00 -00.00)
Standard penggajian kaza yaitu gaji karyawan diberikan setiap tanggal 10 perbulan. Kontrak karyawan dilihat dari rajin atau tidaknya karyawan itu.
Fix cost yang harus dibayar perbulan di kaza yaitu listrik minimal 13 juta perbulan, air, pengurangan invest dengan mall (tagihan langsung lewat manajemen mall)
Variable cost kaza bowling yaitu saat ada promo – promo untuk permainan bowling atau billiard.
Investment kaza yaitu sewa tempat dengan pihak mall minimal 1 periode (5 tahun) dan sekarang kaza sudah berjalan 6 tahun atau 2 periode.
ADMINISTRATION
sistem otomatis di komputer.
SALES AND MARKETING
Marketing strategi kaza bowling yaitu menjadikan tempat tersebut sebagai tempat untuk turnamen bowling ibu – ibu bhayangkari.
Sales strategi kaza bowling yaitu menggunakan sosial media sebagai media promosi.
Terget customer kaza bowling merupakan orang umum, mahasiswa (terutama pada hari sabtu dan minggu) dan kaza sendiri bekerja sama dengan sekolah – sekolah melalui eskul bowling.
Cara Kaza Bowling mendapatkan customer dengan mempromosikan melalui sosial media, mengadakan turnamen – turnamen seperti tiap pada bulan Maret terapat turnamen walikota sudah 3 tahun berturut – turut, turnamen bhayangkari se-Jawa Timur
HUMAN RESOURCE
Struktur organisasi kaza sendiri dari pusat PT. Pratama Sempurna Sport langsung ke pihak manajer.
Proses recruitmen karyawan di kaza itu 15 karyawan pertama di interview dan mebuat kontrak. Training harus mengerti tentang mesin bowling, bola didresesing dan 1 bulan sekali bola dicuci.
C. GOOL MANGGA DUA
FINANCE
Cost Analysis
1.Investasi berupa
- uang pada awal tahun 2009 an kurang lebih 2 Miliar masih berupa lapangan , dan basic dari pemilik GOOL adalah kontraktor sehingga beliau sering menggunakan barang bekas.
2.Fix Cost
Uang sewa/3bln
Gaji pegawai kurang lebih 2,5jt/bln
Listrik dan air
pajak
bola ( bola disewakan ), untuk bola sendiri tidak ada standart yg berlebihan , pihak gool memiliki standart sendiri dan mereka juga boleh untuk membawa bolas sendiri
3.Variable Cost
- tidak ada
4.Revenue
- kurang lebih 110jt /bulan
ADMINISTRATION SYSTEM
- Manual
Proses dilakukan dengan media pembukuan berupa pengisian form yang dilakukan secara manual. Tidak terdapat back system
SALES and MARKETING
Target Market
lebih cenderung ke laki laki , masyarakat umum maupun pelajar. dan target mereka kepada orang orang yang akan melakukan sebuah event di lapangan tersebut. mereka juga tidak membuat member kemudian untuk harga tidak terlalu ke masyarakat menengah ke atas
How they approach their customer
melalui mulut ke mulut , kemudian mereka juga membuat bagaiamana customer bisa nyaman tidak hanya menyewa tempat untuk bermain bola , pelayanan yang bagus.
Marketing and Sales Strategy
Dari mulut ke mulut dan sekarang sudah mulai menggunakan digital marketing.
HUMAN RESOURCE
Recruitment Method
Untuk sekarang belum mengambil orang - orang luar melainkan yang dijadikan pegawai adalah orang -orang terdekat
Tidak ada wawancara/interview
Pelatihan/training selama 3 bulan
Gaji
Kurang lebih 2,5jt / bulan
Struktur Organisasi
CEO/Owner: Bapak Banto sutriyono
Manager : Hendar
Admin : Lia
Total pegawai kurang lebih 18 orang
Ketentuan menyewa GOOL
Untuk yang ingin menyewa GOOL apalagi untuk event harus konfirmasi maksimal 1 bulan sebelumnya
Biaya penyewaan untuk event dihitung perjam ditambah kebersihan dan sewa sound kemudian untuk fasilitas yaitu tribun dan scorring
GOOL memiliki kantin sendiri
tidak pernah libur meskipun tanggal merah ( memanfaatkan peluang )
Customer selalu tercover sehingga jarang terjadi customer mengeluh
Untuk harga berbeda beda , masyarakat umum sendiri dan pelajar sendiri.
Pembayaran bisa menggunakan debit , pakai sistem , dan manual
D. Grand City Surabaya
Grand city terdiri atas mall dan convex, trdiri atas kepemilikan yg sama. Perbedaan ada di bisnis nya, antara mall dgn convex. Mall dijadikan tempat bisnis jualan dll sedangkan convex hanya utk disewakan berbagai acara.
Untuk karyawan back office harus memiliki sarjana S1 dan IPK di atas 3. Contoh sprti finance dan accounting harus 3, tetapi back office bisa 2,8 dan kebanyakan bagian marketing communication lulusan ilmu komunikasi, sedangkan finance bisa diambil dr jurusan accounting. Training dan orientasi dilakukan selama 3 bulan yg biasa disebut masa progression. Mereka biasa membuka lowongan melalui internet, sosial media, link.in, dll. Banyak pelamar yg melamar via email. Dan mereka memiliki standarisasi yg tinggi juga.
Terimakasih sudah membaca
Sheila Ivania
40117001